Halaman
Nikmatnya
Wisata Kuliner
Bab
II
Berwisata kuliner sambil belajar bahasa Indonesia, pasti seru!
Kalian pernah melakukan wisata kuliner? Bab ini akan
memperkenalkan aneka kegiatan wisata kuliner yang tetap
bermakna. Bermakna, karena kalian juga akan belajar bagaimana
menyampaikan laporan, menyunting ejaan laporan, menentukan
penokohan dan latar cerpen, dan menuliskan kembali cerpen yang
kalian baca.
Pendahuluan
Sumber: Dokumen Penerbit
26
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
Menyampaikan laporan
• Membaca wacana laporan
wisata kuliner
• Berlatih menulis laporan
setelah berwisata kuliner
•
Berlatih menulis laporan
dengan pola 5 W dan 1 H
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
Menyunting ejaan laporan
• Memahami penggunaan ejaan
huruf kapital dan huruf miring
• Berlatih menyunting ejaan
huruf kapital dan huruf miring
laporan wisata kuliner yang
ditulis oleh teman
•
Berlatih menyunting ejaan
huruf kapital dan huruf miring
berdasarkan soal-soal
Menentukan penokohan cerpen
• memahami cara penentuan penokohan
cerpen berdasarkan nama diri, pemerian,
pernyataan dan tindakan pelaku lain,
percakapan: dialog dan monolog
• membaca cerpen yang memiliki muatan
penokohan yang baik dalam satu buku
kumpulan cerpen
•
menentukan penokohan cerpen dalam
satu buku kumpulan cerpen
Memuji dan mengkritik
produk
• berlatih memuji suatu
produk kuliner dengan
bahasa yang santun
•
berlatih mengkritik suatu
produk wisata kuliner
dengan bahasa yang santun
Menulis kembali cerpen
• Berlatih menulis cerpen berdasarkan
pengalaman sendiri.
• Berlatih menulis cerpen melalui
pendekatan penentuan tokoh dan
penok
ohan, latar, dan tema
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
27
Berwisata, memang mengasyikan, kita mengunjungi beragam tempat untuk menikmati
panorama alam, bermain, atau sekadar jalan-jalan menghilangkan penat. Kini, banyak
sekali istilah di bidang wisata. Wisata bahari, wisata agraris, wisata belanja, juga wisata
kuliner.
Membaca kata wisata kuliner, berarti yang menjadi objek wisata adalah tempat-
tempat yang menjual masakan atau makanan.
Wah ... pasti lebih menyenangkan.
Pernahkah kamu bersengaja melakukan wisata kuliner? Misalnya mengunjungi sebuah
pusat jajanan di tengah kota. Ada beragam penganan dan masakan siap saji. Kamu
tinggal memilih salah satu makanan saja atau beberapa jenis makanan dari berbagai selera.
Nah, temanmu dari Yogyakarta ini mempunyai pengalaman berwisata kuliner bakso
di daerahnya.
Kita baca laporannya ya ....
Bakso Bawor, Jajan Bakso di Tengah Kampung
Hari ini, pukul 15:36 Yogyakarta hujan, tidak deras memang, tetapi cukup
menyamankan suasana siang yang biasanya terik dan panas. Nah, kalau sedang
hujan gerimis seperti ini, rasanya perut ingin
diisi makanan
enteng
tetapi
menghangatkan. Aku teringat daerah
Samirono. Oleh karena itu, dengan
bersepeda, aku dan Maya, temanku
menuju kawasan itu.
Warung bakso bawor sesak dipenuhi
pembeli. Maklum, bakso bawor memang
jajanan yang terkenal di sini. Walaupun
letaknya di jantung perkampungan yang
agak
tersembunyi, tetapi peminatnya sangat banyak. Sekarang aku pun harus
mengantre menunggu pesanan bakso baworku.
A. MENYAMPAIKAN LAPORAN
Tujuan:
Setelah pembelajaran ini diharapkan kalian dapat menyampaikan laporan berbagai peristiwa
secara lisan dengan menggunakan kalimat yang jelas.
Sumber: Dokumen Penerbit
28
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
Akhirnya dua mangkok bakso panas pesanan kami datang juga. Bakso
bawor tidak menggunakan mangkok ayam jago yang menjadi
trademark
warung
bakso. Mereka memakai mangkok biasa yang ukurannya lebih besar . . .
asyiiiikkk. Isi bakso bawor terdiri atas tiga bakso ukuran sedang, beberapa
bakso goreng yang sudah dipotong dan irisan tahu.
Hari ini saya sedang tidak suka sambal. Saya pun tidak membubuhkan
saus ke dalam bakso saya. Saya takut, kalau saus yang digunakan mengandung
zat aditif yang membahayakan. Lagi pula, untuk menikmati rasa asli bakso,
kuah bakso harus bening.
Seperti tradisi mayoritas pemakan bakso nasional, saya makan mienya
terlebih dahulu dengan ditemani tahu dan bakso goreng yang teksturnya renyah-
renyah-empuk.
Baksonya tentu saja menjadi ‘gong’ yang dinanti-nanti untuk menutup acara
makan dengan menyenangkan. Rasanya, tidak ada orang yang makan mie bakso
tanpa menyisakan bakso dagingnya untuk dimakan terakhir. Bakso yang kenyal
dan gurih serta terkadang dihiasi urat yang mantap memang daya tarik utama
dari mie bakso. Setuju?
(ang)
Sumber :
trulijogja.com tanggal 14/03/2007 pukul 15:36
dengan perubahan seperlunya.
Setelah membaca laporan tertulis tadi, cobalah untuk menjawab beberapa
pertanyaan ini dengan kalimat yang baik!
1.
Apa topik laporan di atas?
2
.
Apa saja yang dilaporkan?
3.
Kapan temanmu melaporkan wisata kuliner ?
4.
Di mana temanmu melaporkan wisata kuliner?
5.
Mengapa temanmu melaporkan wisata kuliner tersebut?
6.
Bagaimana keadaan warung bakso pada saat temanmu melaporkan ?
7.
Cobalah kamu ungkapkan kembali dengan bahasamu sendiri laporan di atas di depan
kelas!
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kamu telah diarahkan bagaimana
cara melaporkan suatu peristiwa atau kegiatan. Dalam pelaporan suatu peristiwa, hal
yang paling penting harus kamu kuasai adalah rumus 5 W dan 1 H. Dalam bahasa Inggris,
istilah 5 W dan 1 H itu adalah What, When, Where, Who, Why dan How. Dalam bahasa
Indonesia istilah-istilah itu berarti Apa (yang dilaporkan), Kapan (dilaporkan), Di mana
(dilaporkan), Siapa (yang dilaporkan/melapor), Mengapa (peristiwa itu dilaporkan), dan
Bagaimana (siatuasi/peristiwa yang dilaporkan).
L
atihan 2.1
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
29
Secara ringkas, sebelum kamu melaporkan suatu kegiatan atau peristiwa, lakukanlah
proses-proses berikut ini :
a.
Tentukanlah butir-butir 5 W dan 1 H sebelum pergi berwisata!
b.
Buatlah catatan kecil untuk hal-hal yang menarik bagimu!
c.
Setelah berwisata, tulislah laporanmu berdasarkan kriteria 5 W dan 1 H!
d.
Laporkanlah dengan kalimat yang baik (tanpa melihat catatanmu) hasil kegiatan
wisatamu di depan kelas!
Temanmu Danu akan mencoba melaporkan hasil pengalaman berwisata kuliner.
Cobalah baca laporan Danu berikut ini!
Pempek Jajanan Khas dari Palembang
Tahukah kamu makanan yang bernama pempek? Di beberapa sudut kota
yang kamu tinggali mungkin ada penjual jajanan enak ini. Kini, untuk menikmati
pempek, kamu tidak perlu pergi ke tempat asal makanan ini diciptakan, yaitu di
Palembang.
Pempek merupakan jajanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan
tepung kanji. Cara menikmatinya ditambah cuko atau cuka.
Cuko
atau Cuka
dibuat dari gula putih, gula merah, bawang putih, cuka makan dan cabe. Rasa
asam cuka itulah yang menyebabkan cairan sedap ini disebut
cuko
.
Konon, pempek merupakan masakan peranakan yang sudah ada sejak
abad ke-17. Seorang Tionghoa gaek (Tinghoa-apek) merasa sayang melihat
ikan belida yang melimpah di Sungai Musi. Setelah menguji coba resep, ia
berhasil membuat ikan menjadi semacam kue. Ia kemudian menjajakan kue itu
L
atihan 2.2
Sumber: Dokumen Penerbit
30
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
dengan bersepeda keliling kota. Pembeli berteriak memanggilnya dengan sebutan
Ikuo apeek!
. Lama-lama panggilan itu disebut ‘empek-empek’ dan kemudian
menjadi ‘pempek’.
Seiring semakin langkanya ikan belida, semakin jarang penjual pempek
mengkhusukan menggunakan ikan belida. Pempek dengan bahan dasar ikan
belida lebih mahal dibandingkan pempek berbahan dasar ikan gabus atau ikan
tenggiri. Oleh karena itu, tentu saja, pempek ikan belida rasanya istimewa,
cukanya dahsyat.
Pempek memiliki beragam jenis dan ukuran. Ada jenis bunder atau adaan,
lenjer, telur besar atau kapal selam, telur kecil, pistel atau pastel (berisi pepaya
muda dan ebi), dan pempek kerupuk atau pempek keriting. Semua jenis pempek
ini, sebelum disajikan dengan
cuko
digoreng terlebih dahulu.
Tidak semua pempek digoreng, ada pula pempek yang dipanggang. Ada
dua jenis pempek panggang, yaitu yang berbentuk bulat dan yang dipanggang
dengan telur atau disebut lenggang. Setelah dipanggang pempek bulat diisi sambal
dan bubuk ebi lalu disajikan dengan kuah cuka. Lenggang adalah beberapa
pempek lenjer yang dipanggang dalam takir daun pisang, lalu dituangi kocokan
telur ayam. Pempek jenis ini juga disajikan dengan kuah cuka.
Sumber : Jalansutra edisi 24 Oktober 2007 dengan perubahan seperlunya.
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai isi laporan di atas!
Tuliskan beberapa butir penting hasil laporan di atas berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
5 W dan 1 H !
Contoh:
a
.
Apakah yang dilaporkan Danu?
jawaban : Pempek sebagai jajanan khas Palembang
b.
Apakah ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
c.
Di mana ________________________________________________________
d.
Kapan _________________________________________________________
e.
Siapakah _______________________________________________________
f.
Bagaimana _____________________________________________________
g.
Mengapa _______________________________________________________
Ayo berwisata kuliner! Pergilah dengan teman-teman dekatmu untuk berwisata kuliner
di kotamu! Buatlah laporannya dan sampaikan laporan wisatamu di depan kelas!
L
atihan 2.3
L
atihan 2.4
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
31
Menulis laporan sederhana, walaupun menggunakan bahasa yang mudah dicerna tetap
harus mengikuti kaidah ejaan bahasa Indonesia. Belajar ejaan akan sangat bermanfaat
untuk menulis karya-karya ilmiah seperti makalah, laporan ilmiah, artikel, atau karangan
naratif.
Perhatikanlah kata atau huruf yang dicetak tebal pada paragraf berikut !
M
asyarakat kini mencari makanan yang serba praktis.
M
akanan sejenis
ini disebut
fastfood
atau makanan siap saji.
Chicken Nugget
adalah salah
satu jenis makanan siap saji yang banyak digemari anak-anak. Ibu-ibu rumah
tangga pun mulai melirik
chicken nugget
sebagai bahan makanan untuk anak-
anak mereka di rumah. “
S
elain rasanya enak, persiapannya juga cukup praktis,
chicken nugget
bisa di beli supermarket, kita tinggal goreng saja” ucap
N
y.
L
ina
K
arlina salah satu ibu rumah tangga yang anaknya sangat menggemari
makanan itu.
A
merika, negara
chicken nugget
ini berasal memang banyak
mengimpor makanan praktis dalam bentuk kaleng atau plastik. Menurut
P
rof.
D
r.
H
j.
W
ida
N
urwahida
M
. terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji
juga tidak baik. Makanan
fast food
selain mengandung zat kimia seperti
monosodium glutamat
dan pengawet juga tidak banyak mengandung zat
gizi.
Huruf dan kata yang dicetak tebal pada paragraf di atas adalah kata dan huruf yang
telah memenuhi kaidah ejaan penulisan huruf kapital dan kata yang dicetak miring. Agar
lebih memudahkanmu, berikut ini fungsi huruf kapital dan cetak miring dalam penulisan
yang sesuai ejaan.
Huruf Kapital
a.
Huruf kapital digunakan di awal kalimat.
Contoh :
M
asyarakat kini mencari makanan yang serba praktis.
b
.
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama petikan langsung.
Contoh :
“
S
elain rasanya enak, persiapannya juga cukup praktis,
chicken nugget
bisa di
beli supermarket, kita tinggal goreng saja” ucap Ny. Lina Karlina.
Tujuan:
Setelah pembelajaran ini diharapkan Kalian dapat menyunting karangan dengan berpedoman
pada ketepatan
ejaan,
tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan
kebulatan wacana.
B . MENYUNTING EJAAN LAPORAN
32
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
c.
Huruf kapital digunakan dalam ungkapan atau kata yang berhubungan dengan
kitab suci atau Tuhan.
Contoh : hakuasa
Tuhan Yang Maha Penyayang
d.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan.
Contoh :
S
ultan Ageng Tirtayasa
H
ajah (
H
j.) Wida Nurwahida
N
abi Muhammad saw.
e.
Huruf kapital digunakan pada unsur jabatan dan pangkat.
Contoh :
L
etnan
K
olonel Ahmad Yani
P
residen Soekarno
f.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contoh :
L
ina
K
arlina adalah ibuku.
S
iti
N
urbaya
W
. nama sepupuku.
g.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama yang menyatakan nama bangsa,
bahasa, dan geografis.
Contoh :
Sejak kapan bangsa
I
ndonesia merdeka?
A
merika negara adidaya.
Agar masakan enak, gunakanlah kecap inggris!
Robert, turis Belanda itu sedang belajar bahasa
S
unda.
Di
S
elat
M
alaka Ayahku bekerja sebagai koki.
Restoran itu berdiri di tepi selat.
Aw a s
G
unung
K
elud akan segera meletus!
Kami pernah berwisata ke gunung.
h.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua unsur kenegaraan, lembaga
pemerintah, ketatanegaraan, dokumen resmi, kecuali kata
dan.
Contoh :
N
egara
K
esatuan
R
epublik
I
ndonesia
D
epartemen
P
endidikan
N
asional
K
eputusan
P
residen
R
epublik
I
ndonesia
T
ahun 2006
beberapa badan hukum
kerjasama pemerintah dan rakyat
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
33
i.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang yang
sempurna yang terdapat dalam nama badan, lembaga pemerintah ketatanegaraan,
dan dokumen resmi.
Contoh :
P
erserikatan
B
angsa-
B
angsa
U
ndang-
U
ndang
D
asar
Y
ayasan
C
ahaya di
A
tas
C
ahaya
j.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama judul buku, nama majalah, surat
kabar, dan judul karangan kecuali pada kata ke, dan, pada, kepada, dari, oleh,
yang, untuk, dengan.
Contoh :
D
ari
A
ve
M
aria ke
J
alan
L
ain ke
R
oma
Majalah sastra
H
orizon
Surat kabar
S
uara
R
akyat
Dia menulis makalah
“
M
otivasi
M
embaca
S
iswa
SMP
”
k.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
Contoh :
P
rof.
D
r.
H
j.
W
ida
N
urwahida
M
.
N
y.
L
ina
K
arlina
l.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.
Contoh :
“Kapan
A
dik pergi sekolah?” tanya
A
yah.
“Silakan dicicipi kue bolu kukusnya,
B
u!” tawar Asmi.
m. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata ganti
Anda.
Contoh :
Apakah
A
nda suka tahu?”
Huruf Miring
a.
Huruf miring dalam cetakan dapat dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contoh :
Buku
Kiat Sukses Memasak
dipinjam oleh Ima.
Majalah
Kuliner
kini laku di pasaran.
Surat kabar
Harian Baru
memuat rubrik resep masakan.
b
.
Huruf miring dalam cetakan dapat dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
34
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
Contoh :
Huruf pertama kata
k
uliner adalah
k.
Dia tidak
men
curi tetapi
di
curi.
c.
Huruf miring dalam cetakan dapat dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh :
M
akanan sejenis ini disebut
fastfood
atau makanan siap saji.
Chicken Nugget
adalah salah satu jenis makanan siap saji yang banyak digemari
anak-anak.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
A. Dedeh Darehdeh memasak sayur Lodeh.
B
.
koko dan Robert berwisata kuliner.
C. Ami dan minah berjualan sate di pasar
D. Suyanto menggemari soto.
2.
A. “Kapan-kapan kita mampir ke warung bakso ya.” Kata Vivi.
B.
Adik bertanya, “Bu, masakannya sudah matang belum?”.
C. “Wah, lezat sekali kelihatannya!” seru Rifa “Kita beli, yuk!”
D. “Aku tidak suka makanan pedas”. Ucap Nana.
3.
A. Yang Maha Indah
B.
beribadah kepada-nya
C. Kitab Weda
D. agama islam
4.
A. Raden Ayu Sulistyowati
B.
Ayahnya naik Haji.
C. Karya besar imam syafii sangat terkenal.
D. Pamannya adalah Imam mesjid.
5.
A. Duta besar Arab Saudi
B.
gubernur Papua
C. Sekretaris Jenderal Yokomato
D. Perdana menteri Nehru
6.
A. newton menemukan rumus itu.
B.
Dewi Lestari Handayani
C. wage Rudolf Supratman
D. Halim perdanakusuma
L
atihan 2.5
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
35
7.
A. bahasa Indonesia sangat mudah.
B.
Suku Indian penduduk asli Amerika.
C. Hidupnya ke-Inggris-Inggrisan.
D. bangsa indonesia
8.
A. perang diponegoro
B.
hari Jumat
C. Hari Natal
D. Bulan Agustus
9.
A. Lembah Baliem
B.
sungai Apit
C. dodol Garut
D. Terasi Cirebon
10. A. doktor anak
B.
natrium sulfat
C. buku
Tips Memasak untuk Ibu
D. hot dog
Pada bab sebelumnya, kamu sudah belajar bagaimana menentukan tema dan latar
cerpen. Cerpen yang kamu pilih berada dalam buku kumpulan cerpen. Nah, sekarang,
masih dalam buku kumpulan cerpen yang sama, kamu akan menentukan penokohan cerpen
tersebut.
Menentukan penokohan dalam sebuah cerita fiksi berarti kamu harus mengenali watak,
sifat, serta karakter tokoh dalam cerita. Menentukan watak, sifat dan karakter tokoh
dapat diketahui melalui beberapa cara berikut ini:
(a) nama diri
Tokoh yang kamu baca dalam cerpen pastilah memiliki nama diri, misalnya Bu Wati,
Pak Sukamto, Mang Diman, Haji
Tolib, Mas Ayu, Raden Mataram, atau Kiai Maja. Nah,
nama-nama diri ini menentukan profesi, keturunan, atau agama tokohnya. Nama Pak
Sukamto mungkin saja keturunan Jawa dan berprofesi sebagai pegawai. Tokoh Kia Maja
C. MENENTUKAN PENOKOHAN CERPEN
Tujuan:
Setelah pembelajaran ini diharapkan kalian dapat menemukan tema, latar, penokohan pada cerpen-
cerpen dalam satu kumpulan.
36
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
merupakan tokoh agama Islam, tokoh Haji Tolib bisa saja merupakan tokoh juragan kaya
dalam cerita. Keterangan karakteristik dapat kamu temukan dalam cerita.
Pada umumnya, cerita fiksi memiliki nama tokoh yang jelas sehingga pembaca mudah
mengidentifikasi karakteristik tokoh-tokoh dalam cerita. Jika kamu sulit mengidentifikasi
tokoh berdasarkan nama dirinya maka lakukanlah trik lain selanjutnya.
(b) pemerian
Dalam cerita, biasanya pengarang menggambarkan siapakah tokoh dalam cerita.
Pengambaran tokoh inilah yang disebut pemerian tokoh cerita. Dalam pemerian, pengarang
menggambarkan keadaan fisik dan batin tokoh. Keadaan fisik misalnya kondisi perawakan
tubuh, kecantikan wajah, pakaian yang dikenakan, dan lain-lain. Keadaan batin tokoh
misalnya gambaran mengenai kewibawaan tokoh, sifat-sifat yang dimiliki tokoh, dan lain-
lain.
Berikut contoh pemerian rekaan:
Nyonya Pho bertubuh tinggi besar
. Rambutnya tebal, disemir hitam
pekat dan kaku seperti sikat. Alisnya seperti kucing tandang. Bahunya
tegap dadanya tinggi, dan raut mukanya seperti orang terkejut. Sesuai
tradisi Hupo, ia bertato, lukisan naga menjalar dari punggung sampai ke
bawah telinga, bersurai-surai dengan tinta Cina. Bengis, tega, sok kuasa,
dan tak mau kalah tersirat jelas dari matanya.
(Dikutip dari Novel Sang Pemimpi, Andrea Hirata)
(c) pernyataan dan tindakan pelaku lain
Karakteristik tokoh dapat tercermin melalui reaksi tokoh lain terhadap perilaku seorang
tokoh. Reaksi itu bisa diungkapkan secara verbal atau tindakan.
Berikut contoh penokohan melalui pernyataan dan tindakan pelaku lain:
Aku mengamati
Arai. Kelihatan jelas kesusahan telah menderanya sepanjang
hidup. Ia seusia denganku tapi tampak lebih dewasa. Sinar matanya jenih,
polos sekali. Lalu tak dapat kutahankan air mataku mengalir. Aku tak dapat
mengerti bagaimana anak semuda itu menanggungkan cobaan berat sebagai
simpai keramat
.
(Dikutip dari Novel Sang Pemimpi Andrea Hirata)
(d) percakapan: dialog atau monolog
Kamu juga dapat mengetahui karakteristik tokoh melalui dialog atau monolog yang
ditunjukkan para pelaku dalam cerita. Berikut contohnya:
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
37
“Nek” kataku, “ Aku pingin tebu.”
Nenek diam, keningnya mengkerut.
“Itu bukan punya kita.”
“Biar saja.”
“Itu mencuri namanya.”
“Bukan dong, Nek.”
“Tapi nanti ketahuan centeng”
“Aku ingin tebu markonah itu, Nek”
“Nanti saja jika kita pergi ke Sukaraja. Kita beli di sana. Di sana ada
orang sengaja menjual tebu.”
“Ini saja yang dekat, Nek”
“Ada centengnya”
“Tidak ada, Nek”
“Nanti ketahuan”.
(Dikutip dari Novel “Di Tengah Keluarga” Ajip Rosidi)
Berdasarkan kutipan dialog di atas, secara tersirat, pembaca dapat menyimpulkan
bahwa watak tokoh aku adalah manja (senang merajuk) sedangkan watak tokoh nenek
adalah kukuh pada pendiriannya.
Setelah mengetahui bagaimana menentukan penokohan dalam cerita, sekarang
tentukanlah penokohan dalam cerpen berikut ini!Mbok Jah
Mbok Jah
Karya : Umar Kayam
(dari buku kumpulan cerpen
Lebaran di Karet, di Karet...
)
S
udah dua tahun, baik pada lebaran maupun Sekaten. Mbok Jah tidak
turun gunung keluar dari desanya di bilangan Tepus, Gunung Kidul, untuk
berkunjung ke rumah bekas majikannya. Keluarga Mulyono, di kota. Meskipun
sudah berhenti karena usia tua dan capek menjadi pembantu rumah, Mbok Jah
tetap memelihara hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga itu.
Duapuluh tahun telah dilewatinya untuk bekerja sebagai pembantu di rumah
keluarga yang sederhana dan sedang-sedang saj kondisi ekonominya. Gaji yang
diterimanya tidak pernah tinggi, cukup saja, tetapi perlakuan yang baik dan penuh
tepa selira
dari seluruh keluarga itu telah memberinya rasa aman, tenang, dan
tentram.
Buat seorang janda yang sudah terlalu tua untuk itu, apalah yang dikehendaki
lagi selain atap untuk berteduh dan makan serta pakaian yang cukup. Lagipula
L
atihan 2.6
38
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
anak tunggalnya yang tinggal di Surabaya dan menurut kabar hidup berkecukupan,
tidak mau lagi berhubungan dengannya. Tarikan dan pelukan isteri dan anak-
anaknya rupanya begiti erat melengket hingga mampu melupakan ibunya sama
sekali. Tidak apa, hiburnya. Di rumah keluarga Mulyono ini dia merasa mendapat
semuanya. Tetapi waktu dia mulai merasa semakin renta, tidak sekuat
sebelumnya, Mbok Jah merasa dirinya menjadi beban keluarga itu. Dia mertasa
menjadi buruh tumpangan gratis. Dan harga dirinya membrontak terhadap
keadaan itu. Diputuskannya untuk pulang saja ke desanya.
Dia masih memiliki warisan sebuah rumah desa yang meskipun sudah tua
dan tidak terpelihara akan dapat dijadikannya tempat tinggal di hari tua. dan
juga tegalan barang sepetak dua petak masih ada juga. Pasti semua itu dapat
diaturnya dengan anak jauhnya di desa. Pasti mereka semua dengan senang hati
akan menolongnya mempersiapkan semua itu. Orang desa semua tulus hatinya.
Tidak seperti kebanyakan orang kota pikirnya. Sedikit-sedikit duit, putusnya.
Maka dikemukakannya ini kepada majikannya. Majikannya beserta seluruh
anggota keluarganya, yang hanya terdiri dari suamu isteri dan dua orang anak,
protes keras dengan keputusan Mbok Jah. Mbok Jah sudah menjadi bagian
yang nyata dan hidup sekali di rumah tangga ini, kata ndoro putri. Dan siapa
yang akan mendampingi si Kedono dan si Kedini yang sudah beranjak dewasa,
desah
ndoro kakung
. Wah, sepi
lho
mbok kalau tidak ada kamu. Lagi siapa
yang dapat bikin
sambel
yang begitu sedap dan
mlekok
selain kamu, mbok,
tukas Kedini dan Kedono.
Pokoknya keluarga majikan tidak mau ditinggalkan oleh mbok Jah. Tetapi
keputusan mbok jah sudah mantap. tidak mau menjadi beban sebagai kuda tua
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
39
yang tidak berdaya. Hingga jauh malam mereka tawar-menawar. Akhirnya
diputuskan suatu jalan tengah. Mbok Jah akan “turun gunung” dua kali dalam
setahun yaitu pada waktu Sekaten dan waktu Idul Fitri.
Mereka lantas setuju dengan jalan tengah itu. Mbok Jah menepati janjinya.
Waktu Sekaten dan Idul Fitri dia memang datang. Bahkan Kedono dan Kedini
selalu rela ikut menemaninya duduk
menglesot
di halaman mesjid keraton untuk
mendengarkan suara gamelan Sekaten yang hanya berbunyi tang-tung-tang-tung-
grombyong itu. Malah lama-kelaman mereka bisa ikut larut dan menikmati suara
Sekaten di mesjid itu.
“Kok suaranya aneh ya, Mbok. Tidak seperti gamelan klenengan biasanya.”
Ya, tidak Gus, Den Rara. Ini gending keramatnya Kanjeng Nabi
Mohammad.”
“Lha, Kanjeng Nabi apa tidak mengantuk mendengarkan ini, Mbok.”
“Lha,ya tidak. Kalau mau mendengarkan dengan nikmat pejamkan mata
kalian. Nanti
rak
kalian akan bisa masuk.”Mereka menurut. Dan betul saja,
lama-lama suara gamelan Sekaten itu enak juga didengar.
Selain Seakten dan Idul Fitri itu peristiwa menyenangkan karena kedatangan
Mbok Jah, sudah tentu juga oleh-oleh Mbok Jah dari desa. Terutama juadah
yang halus, bersih dan gurih, dan kehebatan Mbok jah menyambal terasi yang
tidak kunjung surut. Sambal itu ditaruhnya dalam satu toples dan kalau habis,
setiap hari dia akan masih juga menyambelnya. Belum agi bila dia membantu
menyiapkan hidangan lebaran yang lengkap orang tua renta masih kuat ikut
menyiapkan segala masakan semalam suntuk. Dan semuanya masih
dikerjakannya dengan sempurna. Opor ayam, sambel goreng ati, lodeh,
serundeng, dendeng ragi, ketupat, lontong, abon, bubuk kedekai, bubuk udang,
semua lengkap belaka disediakan oleh Mbok Jah. Dari mana energi itu datang
pada tubuh orang tua itu tidak seorangpun dapat menduganya.
Setiap dia pulang ke desanya, Mbok Jah, selalu kesulitan untuk melepaskan
dirinya dari pelukan Kedono dan Kedini. Anak kembar laki-perempuan itu,
mesti sudah mahasiswa selalu saja mendudukkan diri mereka pada mbok tua
itu.
Ndoro
putri dan
ndoro kakung
delalu tidak lupa untuk menyisipkan uang
sangu beberapa puluh ribu rupiah dan tidak pernah lupa wanti-wanti pesan untuk
selalu kembali setiap sekaten dan Idul Fitri.
“
Inggih, ndoro-ndoro
saya dan
gus-den rara
yang baik. Saya pasti akan
datang.”
Tetapi begitulah. Sudah dua Sekaten dan dua Lebaran terakhir Mbok Jah
tidak muncul. Keluarga Mulyono bertanya-tanya jangan-jangan mbok Jah mulai
sakit-sakitan atau jangan-jangan malah....
40
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
“Ayo, sehabis Lebaran kedua kita kunjungi Mbok Jh ke desanya,” putus
ndoro kakung
.
“Apa Bapak tahu desanya”
“Ah, kira-kira ya tahu. Wong di Gunung Kidul saja,
lho
. Nanti kita tanya
orang.”
Dan waktu untuk bertanya ke sana kemari di daerah Tepus, Gunung Kidul,
itu ternyata lama sekali. Pada waktu akhirnya desa Mbok Jah itu ketemu, jam
sudah menunjukkan lewat jam dua siang. Perut Kendono dan Kendini sudah
lapar meskipun sudah diganjal dengan roti sobek yang seharusnya sebagian untuk
oleh-oleh Mbok Jah.
Desa itu tidak indah, nyaris buruk, dan ternyata juga tidak makmur dan
subur. Mereka semakin terkejut lagi waktu menemukan rumah Mbok Jah. Kecil,
miring dan terbuat dari gedek dan kayu murahan. Tegalan yang selalu diceritakan
ditanami dengan palawija nyaris gundul tidak ada apa-apanya.
“
Kula nuwun,
Mbok Jah, Mbok Jah.
”
Mbok Jah, Mbok Jah.aktu akhirnya pintu dibuka mereka terkejut lagi
melihat Mbok Jah yang tua itu semakin tua lagi. Jalannya tergopoh tetapi juga
tertatih-tatih menyambut bekas majikannya.
“
Walah, walah, ndoro-ndoro
saya yang baik, kok bersusah-susah mau
datang ke desa saya yang buruk ini. Mangga, mangga, ndoro, silakan masuk
dan duduk di dalam.”
Di dalam hanya ada satu meja, beberapa kursi yang sudah reyot dan sebuah
amben
yang agaknya adalah tempat tidur Mbok Jah. Mereka disilakan duduk.
Dan keluarga Mulyono masih ternganga-nganga melihat kenyataan rumah bekas
pembantunya itu.
“
Ndoro-ndoro, sugeng riyadi, nggih, minal aidin wal faijin
. Semua
dosa-dosa saya supaya diampuni,
nggih, ndoro-ndoro, gus-den rara
.”
“Iya, iya, Mbok. Sama-sama saling memaafkan.”
“
Lho
, ini tadi belom pasti makan semua
to
? Tunggu, semua duduk yang
enak, si mbok masakkan,
nggih
?”
“Jangan repot-repot, Mbok. Kita tidak lapar,
kok
. Betul!”
“Aah, pasti lapar. Lagi ini sudah hampir asar. Saya masakkan nasi tiwul,
nasi dicampur tepung gaplek, nggih.”
Tanpa menggangu pendapat
ndoro-ndoro
-nya Mbok Jah langsung saja
menyiabukkan dirinya menyiapkan makanan. Kedono dan Kedini yang ingin
membantu ditolak. Mereka kemudian menyaksikan bagaimana Mbok Jah mereka
yang di dapur mereka di kota dengan gesit menyiapkan makanan dengan kompor
elpiji
dengan nyala api yang mantap, di dapur desa itu, yang sesungguhnya juga
di ruang dalam tempat mereka duduk, mereka menyaksikan si Mbok dengan
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
41
susah payah meniup serabut-serabut kelapa yang agaknya tidak cukup kering
mengeluarkan api. Akhirnya semua makanan itu siap juga dihidangkan di meja.
Yang disebutkan sebagai semua makanan itu nasi tiwul, daun singkong rebus
dan sambal cabe merah dengan garam saja. Air minum disediakan di kendi yang
terbuat dari tanah.
“Silakan
Ndoro
, makan seadanya. Tiwul Gunung Kidul dan
sambel
-nya
Mbok Jah tidak pakai terasi karena kehabisan terasi dan temannya Cuma daun
singkong yang direbus.”
Mereka pun makan pelan-pelan. Mbok Jah yang di rumah mereka kadang-
kadang masak spagetti atau sup makaroni di rumahnya hanya mampu masak
tiwul dengan daun singkong rebus dan sambal tanpa terasi. Dan keadaan rumah
itu? Kemana saja uang tabungannya yang lumayan itu pergi? Bukankah dia dulu
berani pulang ke desa karena yakin sanak saudaranya akan dapat menolong
dan menampungnya dalam desa itu? Keluarga itu seakan dibentuk oleh
pertanyaan batin kolektif, membayangkan berbagai kemungkinan. Dan Mbok
jah seakan mengerti apa yang sedang dipikir dan dibayangkan olej
ndoro-ndoro
-
nya segera menjelaskan.
“Sanak saudara saya itu miskin semua
kok, Ndoro
. Jadi uang sangu saya
dari kota lama-lama ya habis buat bantu ini dan itu.”
“Lha, lebaran begini apa mereka tidak datang
to
, Mbok?” Mbok Jah
tertawa.
“Lha, yang dicari di sini itu apa
lho, Ndoro
. Ketupat sama opor ayam?”
“Anakmu?”
Mbok Jah menggelengkan kepala tertawa kecut.
“Saya itu punya anak
to, Ndoro
?”
Kedono dan Kedini tidak tahan lagi. Diletakkan piring mereka dan langsung
memegang bahu embok mereka.
“Kau ikut kami ke kota ya? Harus! Sekarang bersama kami!”
Mbok Jah tersenyum tapi menggelengkan kepalanya.
“Si mbok tahu kalau anak-anakku akan menawarkan ini. Kalian anak-
anakku yang baik. Tapi tidak,
gus-den rara
. Rumah si mbok di hari tua ya di
sini ini. Nanti Sekaten dan Lebaran akan datang saya pasti akan datang betul.
Betul.”
Mereka pun tahu itu keputusan yang tidak bisa ditawar lagi. Lalu mereka
pamit mau pulang. Tetapi hujan turun semakin deras dan rapat. Mboh Jah
mengingatkan
ndoro kakung
-nya kalau hujan begitu akan susah mengemudi.
Jalan akan tidak kelihatan
saking
rapatnya air hujan turu. Di depan hanya akan
kelihatan putih dan kelabu. Mereka pun lantas duduk berderet di amben di
beranda memandang ke tegalan. Benar tegalan itu berwarna putih dan kelabu.**
42
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
Tujuan:
Setelah pembelajaran ini diharapkan Kalian dapat menuliskan kembali dengan kalimat sendiri
cerita pendek yang pernah dibaca
D. MENULIS KEMBALI CERPEN
Tokoh
Penokohan
Pernahkah kamu membaca cerpen yang membuatmu terkesan setelah membacanya?
Cerpen-cerpen tersebut ditulis oleh pengarang profesional. Karya-karya pengarang
profesional tersebut telah diakui secara khalayak sebagai karya-karya bermutu. Mungkinkah
kita bisa menjadi seorang penulis cerpen profesional? Tentu, mungkin saja. Karya-karya
yang pernah kamu buat, yang kamu anggap biasa saja atau buruk, mungkin saja merupakan
karya istimewa di kalangan penerbit. Kekurangannya, kamu belum pernah berani
memublikasikannya.
Bagi kamu yang belum pernah menulis cerpen, jangan khawatir, karena kini kita akan
bersama-sama belajar bagaimana menulis cerpen.
Pertama, buanglah pikiran buruk tentang betapa sulitnya menulis cerpen. Kini, marilah
berlatih menulis cerpen dengan mengadopsi karya orang lain. Caranya, kamu menuliskan
kembali cerpen yang kamu baca dengan gaya dan cara menulismu sendiri.
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
43
Perhatikanlah contoh berikut ini!
.....
Nenek dan kakek sudah tua betul, tapi jika aku datang ke sana, jarang
sekali aku mendapati mereka di rumah. Selalu dan selalu saja sedang berada di
kebun atau di sawah, bekerja. Nenek menanam padi untuk orang lain jika
musim turun ke sawah, untuk mendapat nasi dan sekadar uang, kalau sawahnya
sendiri tak begitu luas telah selesai ditanami. Nenek yang sudah demikian tua itu
mesti bekerja keras kalau dia mau makan setiap hari, masih mau hidup agak
lebih lama lagi.
...
Dikutip dari Novel “Di Tengah Keluarga” Ajip Rosidi
Paragraf dalam cerpen di atas, kemudian kamu ubah dengan kata-katamu sendiri
sehingga menjadi karya yang baru. Misalnya.
....
Hari itu aku kembali mengunjungi nenek dan kakek, tapi seperti biasa
mereka tak ada di rumah. Pasti sedang kuli tani di kebun atau sawah orang.
Mereka sudah tua renta, tapi tetap bekerja keras untuk menyambung hidup.
Bekerja demi bisa makan setiap hari atau untuk hidup lebih lama lagi
....
Contoh di atas, menggambarkan bahwa ketika menuliskan kembali cerpen kamu
bisa menuliskannya kembali hampir sama persis dengan karangan asli atau berbeda sama
sekali.
Sebelum menuliskan kembali cerpen, hendaknya kamu membaca keseluruhan cerpen,
kemudian menentukan bagian-bagian penting dari unsur-unsur cerita. Beberapa unsur
penting yang kamu tentukan adalah :
(a) tokoh dan penokohannya
(b) latar cerita
(c) tema cerita
Bagian-bagian penting merupakan peristiwa utama cerita yang menjadi ide utama
dalam cerita. Ketika menuliskan kembali cerpen, unsur-unsur penting itu menjadi pegangan
dalam mengembangkan kalimat serta kata-kata yang akan kamu susun sendiri. Cerita
baru yang kamu tulis, bisa saja lebih pendek atau bahkan lebih panjang.
Sekarang, tuliskanlah kembali cerita pendek
Mbok Jah
di atas menjadi cerita baru dengan
kata-katamu sendiri! Selamat mencoba!
L
atihan 2.7
44
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
L
atihan 2.8
Mengkritik dan memuji merupakan kegiatan yang biasa kamu lakukan. Namun,
ketika kamu menyatakan kritikan dan pujian, etika berbahasa harus diperhatikan. Alih-
alih ingin mengkritik untuk kebaikan malah yang terdengar sebagai cacian. Alih-alih hendak
memuji kawan, yang keluar malah sindiran. Nah, artinya, dalam memuji dan mengkritik,
etika berbahasa sangat dibutuhkan.
Perhatikanlah beberapa kalimat kritikan dan pujian berikut !
(a) “Sayur ini lumayan enak, sayang sudah dingin”, kata Ima.
(b) “Sayur ini akan lebih nikmat jika dimakan dalam keadaan hangat”, kata Ima.
Untuk kalimat kritikan, menurutmu, kalimat mana yang lebih santun? Betul, kalimat
(b). Pada kalimat pertama, Ima terlalu berterus terang sehingga bunyi kalimatnya terkesan
mencaci. Pada kalimat (b) kritikan Ima lebih membangun karena Ima tidak mengawali
kalimatnya dengan pujian atau mengakhiri kalimatnya dengan kritikan.
Sekarang perhatikan kalimat pujian berikut ini!
(a) Anita berkata kepada ibunya, “ Wah, bu, sayur ini terasa asinnya!”
(b) Anita berkata kepada ibunya, “Wah, bu, sayur ini pas rasanya!”
Kalimat pujian mana yang lebih santun? Betul, kalimat (b), mengapa? Pada kalimat
(b), Anita memuji secara wajar dengan mengatakan sayur ini pas rasanya, entah itu rasa
asinnya atau rasa manisnya. Berbeda dengan kalimat (a) Anita menonjolkan rasa asin
sehingga terkesan sayur itu keasinan.
A.
T
entukanlah mana kalimat kritikan dan pujian yang lebih santun diucapkan!
1.
(...) Maaf, bu, kuenya sudah basi, kita tidak jadi membeli kue ini.
(...)
Maaf
bu, bisa memilih jenis kue lainnya?
2.
(...) Mmm,
rasa sotonya mak nyusss! Membuat lidah bergoyang!
(...) Mmm, edan bener rasa soto ini! Sedep, bikin lidah bergoyang!
Tujuan:
Setelah pembelajaran ini diharapkan Kalian dapat mengkritik dan memuji berbagai karya (seni/
produk) dengan bahasa yang lugas dan santun
E. MENGKRITIK DAN MEMUJI PRODUK
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
45
3.
(...) Wingko babat buatan Pak Tono lebih enak daripada Pak Tobir.
(...) Wingko babat Pak Tono enak sekali, tidak kalah dengan wingko buatan
Pak Tobir.
4.
(...) Aku tidak suka karedok, sayurnya masih mentah semua.
(...) Aku lebih suka masakan yang sa
yurnya matang.
5.
(...) Rujak jingur ini pedasnya sangat terasa!
(...) Setiap
makan rujak jingur, rasa pedasnya langsung terasa
B. Carilah padanan kalimat yang lebih santun untuk kalimat pujian dan
kritikan berikut ini!
1.
Gila
! Kuah baksonya asin
banget!
....................................................................................................................
.........
.......................................................................................................................
......
2
.
Wow! keripik ini renyah ya! Sayang tidak berbumbu.
....................................................................................................................
.........
.......................................................................................................................
......
3.
Dagingnya masih mentah, jadi sulit dikunyah.
.....................................................................................................................
........
.......................................................................................................................
......
4.
Wow! Pedas sekali cuka pempek ini!
.......................................................................................................................
......
.......................................................................................................................
......
5.
Baunya amis, pasti mencuci ikannya tidak bersih!
.......................................................................................................................
......
.......................................................................................................................
......
46
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
•
Membuat laporan perjalanan atau catatan perjalanan hendaknya memperhatikan
konsep 5 W dan 1 H, yakni
What, When, Where, Who, Why
dan
How
. Dalam
bahasa Indonesia bermakna Apa, Kapan, Di mana, Siapa, Mengapa dan Bagaimana.
Konsep tersebut akan bermanfaat untuk menggali kedalaman laporan. Ketika menulis
laporan, ejaan penulisan huruf kapital dan kaidah kata yang dicetak miring pun harus
diperhatikan.
•
Selain tema dan latar, dalam sebuah cerpen pun terdapat unsur penokohan. Unsur
penokohan dalam cerpen dapat ditentukan melalui 4 cara: nama diri, p
emerian,
melalui pelaku lain, dan melalui dialog atau monolog. Dalam menuliskan kembali
cerpen dengan tulisan gaya sendiri ada tiga hal yang harus dijadikan pegangan, yakni
unsur-unsur tokoh dan penokohan, latar, dan tema atau topik cerita.
•
Ketika memuji dan mengkritik kesopansantunan berbahasa harus diutamakan
agar tujuan utama memuji atau mengkritik tidak salah arah.
Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
1.
Perhatikanlah laporan perjalanan wisata kuliner berikut ini!
Pada tanggal 22 dan 25 Desember kemarin, aku dan keluargaku berkunjung ke
Kota Semarang. Kami menginap di
Wisma Melati Mekar Sari. Kami ke Semarang
dalam rangka liburan akhir tahun. Kami jalan-jalan di daerah Simpang Lima. Wah, di
sini banyak sekali pedagang kaki lima dengan beragam penganan khas Semarang.
Aku teringat jajanan khas Semarang yang sangat terkenal, yaitu lumpia. Ada lumpia
basah dan lumpia yang digoreng. Rasanya lebih nikmat daripada lumpia yang dibeli di
Jakarta. Mungkin, karena dimakan langsung di tempat makanan ini diciptakan.
Buatlah pertanyaan berdasarkan 5 W dan 1 H berdasarkan laporan singkat di atas!
valuasi
RR
RR
R
angkumanangkuman
angkumanangkuman
angkuman
Bab II
Nikmatnya Wisata Kuliner
47
2.
Editlah ejaan kaidah tanda baca, huruf kapital dan kata yang dicetak miring dalam
paragraf di bawah ini!
pd rasa, ice cream & bakery terletak di jalan lengkong, sebelum perempatan
jalan asia afrika dan hotel hyatt tempat ini sudah ada dari dulu sejak 60an atau 70an
suasana tempat itu lenggang, tak begitu banyak pengunjung yang datang ke tempat itu
justru malah lebih enak soalnya kalo ramai orang cenderung malas untuk menikmati es
krim sambil bersantai disitu
begitu menu disodorkan dihadapan kami wah melihat nama-nama eskrim disitu
membuat kami mengalami kesulitan dalam memilih sleeping beauty tutti frutti black &
beauty dan sebagainya bingung setelah melewati proses penyaringan dan tanya jawab
yang cukup memakan waktu dengan waitress akhirnya aku memesan eskrim vanilla
dan coklat dengan potongan kue brownies sebagai pemanis rasa black & beauty
namanya wow delicious!
3.
Bacalah kutipan Cerpen berikut ini!
Pada lebaran pagi itu, seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka makan hidangan
khas yang dimasak eyang putri. Opor ayam, sambal goreng ati, dendeng ragi dan
lontong, beserta bubuk kedelai. Mereka makan dengan lahap karena masakan eyang
memang selalu enak. Yusuf selalu senang setiap kali dia datang menginap di rumah
mertua perempuannya itu. Selain dia senang dapat melepas rindunya kepada Eko,anak
tunggalnya itu dia juga senang dimanja dengan beragam hidangan dan penganan oleh
mertuanya itu. Seakan hidup, bagi mertuanya itu, hanyalah memanjakan cucu tunggal
dan menantunya. Kenapa tidak, desah Yusuf. Sejak Siti, istrinya, dan jauh sebelum
mertua laki-lakinya, meninggal, apalah kesibukan dan perhatian ibu tua itu selain
tertumpu kepada cucu tunggal dan menantunya yang menduda itu.
Dikutip dari Kumpulan Cerpen “Lebaran di Karet, di karet...” Umar Kayam.
(a) bagaimana penokohan kutipan cerpen di atas!
(b) tulislah kembali menjadi cerita baru kutipan cerpen di atas!
Wisata kuliner
:
keg
iatan berwisata yang bertujuan untuk menemukan dan
menikmati makanan khas dari berbagai daerah.
Laporan
:
segala
sesuatu yang dilaporkan, baik secara lisan maupun
tulisan.
losarium
G
48
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX
RR
RR
R
efleksiefleksi
efleksiefleksi
efleksi
Berwisata kuliner memang mengasyikan, tetapi bukan suatu keharusan. Namun, jika
sempat, berwisata kulinerlah dan carilah ilmi sambil berwisata itu. Bab ini, mengarahkan
kalian agar pandai mengambil hikmah dan ilmu walaupun sedang bertamasya. Misalnya,
relajar menyampaikan laboran, ilmu tentang ragam keunikan masakan, memuji dan
mengkritik produk, juga mengapresiasi penokohan cerpen yang berkaitan dengan kuliner.
Menyunting ejaan
:
kegiatan mengedit tulisan berdasarkan ketepatan ejaan suatu
bahasa. Ejaan ini dapat berupa tanda baca, penggunaan
huruf kapital, keefektifan kalimat atau ketepatan istilah.
Penokohan cerpen
:
w
atak atau perangai yang dimiliki oleh tokoh dalam cerpen.
Menulis kembali cerpen :
s
alah satu kegiatan berlatih menulis cerpen, yakni dengan
menceritakan ulang kisah dalam cerpen dengan bahasa
sendiri.
Memuji
:
tuturan atau tulisan yang bermaksud menyanjung orang lain.
Mengkritik
:
tuturan atau tulisan yang bermaksud membetulkan kesalahan
perilaku atau perbuatan orang lain.